Berikut ini bacaan doa niat puasa ganti ramadhan karena haid. Puasa ramadhan adalah puasa wajib bagi umat Islam yang dilakukan selama satu bulan pada bulan ramadhan. Namun ada beberapa keadaan yang membuat seseorang tidak bisa berpuasa misalnya wanita yang sedang haid.
Wanita yang tidak berpuasa selama haid pada bulan Ramadhan, dapat mengganti puasa tersebut pada bulan lain. Penggantian puasa ramadhan ini disebut juga meng qadha puasa, seperti dijelaskan di laman bnp.jambiprov.go.id . Meng qadha puasa ramadhan dapat dilakukan secara terpisah atau tidak berurutan, sesuai dengan jumlah hari puasa ramadhan yang ditinggalkan.
Doa niat puasa ganti ramadhan karena haid, bacaannya sama dengan niat puasa qadha karena alasan lain seperti sakit atau perjalanan jauh. Nawaitu shauma ghadin ‘an qadha’I fardhi syahri Ramadhana lillahi ta’ala. Doa Niat Puasa Ganti Ramadhan karena Haid: Arab, Latin dan Artinya
Doa Niat Puasa Ganti Ramadhan karena Haid dalam Bahasa Arab dan Artinya Cara Ganti Puasa Ramadan karena Haid, Bacaan Niat Puasa Ganti Ramadan, Arab Latin dan Artinya Doa Niat Puasa Ganti Ramadhan karena Haid, Lengkap dalam Tulisan Arab, Latin hingga Terjemahan
Cara Ganti Puasa Ramadan karena Haid, Baca Doa Buka Puasa Ganti Ramadan, Arab Latin dan Artinya Bacaan Niat Ganti Puasa Karena Haid NU: Arab, Latin dan Artinya, Lengkap Waktu Mengamalkan Niat Puasa Rajab Sekaligus Ganti Ramadhan Arab, Latin dan Artinya
Bacaan Doa Niat Puasa dan Berbuka Puasa Ramadhan Tulisan Arab, Latin, Artinya Artinya: Aku berniat untuk mengqadha puasa Bulan Ramadhan esok hari karena Allah SWT. Hukum mengganti utang puasa Ramadan adalah wajib.
Ini adalah kewajiban bagi muslim yang meninggalkan puasa ramadhan karena sakit, haid, nifas, dll. Hal ini sebagaimana dijelaskan dalam QS. Al Baqarah ayat 185: Wa man kaana mareezan aw ‘alaa safarin fa ‘iddatun min ayyaamin ukhar, yuriidullaahu bikumul yusra wa laa yuriidu bikumul ‘usr, walitukmilul ‘iddata walitukabbirullaaha ‘alaa maa hadaakum wa la’allakum tashkurun.
Artinya: Dan barangsiapa sakit atau dalam perjalanan, maka (wajiblah baginya berpuasa) sebanyak hari yang ditinggalkan itu pada hari hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesulitan bagimu. Dan hendaklah kamu mencukupkan bilangan (hari berpuasa), dan hendaklah kamu mengagungkan Allah karena telah memberi petunjuk kepadamu, supaya kamu bersyukur. Dalam sebuah hadis, Rasulullah SAW menjelaskan bahwa mengganti puasa ramadhan dapat dilakukan secara terpisah atau tidak berurutan: Qadha’ ramadana insha’a farraqa wa insha’a taba’a.
Artinya: "Qadha puasa Ramadhan itu jika ia berkehendak maka boleh melakukannya secara terpisah. Dan, jika ia berkehendak maka ia boleh juga melakukan secara berurutan.” (HR. Daruquthni). Artikel ini merupakan bagian dari KG Media. Ruang aktualisasi diri perempuan untuk mencapai mimpinya.